Usaha Sistem Plasma di Purbalingga Bantu Ekonomi Warga
PURBALINGGA
– Bila mungkin omset para pelaku usaha di wilayah Kabupaten Purbalingga
rata-rata dikabarkan menurun dari sebelumnya sebagai dampak dari
diberlakukannya PPKM Darurat, PPKM level 3, sistem belajar siswa yang
masih Daring maupun Work From Home (WFH) dari beberapa perkantoran non
esensial namun hal ini tidaklah begitu dirasakan oleh para pengrajin
stik es krim yang bekerja dengan sistem plasma dari rumahnya.
Hal
ini seperti disampaikan oleh Pelda Margiyono Babinsa Koramil
06/Kemangkon yang turut menjadi pelaku usaha sistem plasma bagi
masyarakat di desa binaannya yakni Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon,
Kabupaten Purbalingga.
Pelda
Margiyono mengaku jika adanya anjuran dari pemerintah kepada masyarakat
untuk lebih banyak tinggal di rumah mengurangi mobilitas guna mencegah
penyebaran Covid-19 makin masif terjadi justru merupakan peluang buat
karyawan maupun dirinya untuk meningkatkan hasil produksi stik es krim
miliknya, Jumat, (26/7/2021).
"Masyarakat
dituntut lebih banyak di rumah bukan masalah bagi sektor usaha kami.
Kita siapkan bahan baku sebanyak-banyaknya agar karyawan dapat terus
bekerja dari rumah menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan
hidup," ujarnya.
Ketika
dikonfirmasi tentang pemasaran dirinya mengaku memang mengalami sedikit
penurunan permintaan pasar karena adanya pembatasan aktifitas jual beli
di pasar biasa namun strategi pemasaran sistem online dia pakai sebagai
solusinya.
"Era
digital semua masyarakat terkoneksi dengan gadgetnya jd kita pasarkan
dengan sistem online melalui media sosial," terangnya.
"Jika
terpaksa lambat penjualannya itu menjadi risiko kami pelaku usaha untuk
menampung produk stik es krim, dengan kata lain kita harus berani modal
dahulu, namun masyarakat kecil dalam hal ini karyawan harus tetap kita
selamatkan bantu topang kebutuhan hidupnya dengan membeli hasil
produknya," pungkas Pelda Margiyono.
Adanya
hal semacam ini cukup membantu masyarakat seperti yang disampaikan oleh
Hadminah (55), jika dirinya saat ini justru dapat lebih banyak
menghasilkan produk stik es krim dari pada sebelumnya.
"Dulu
pagi harus antar jemput cucu sekolah tetapi sekarang cucu belajar di
rumah jadi dari pagi sampai siang dapat membuat stik dengan hasil yang
lebih banyak sehingga bayarannya lumayan buat menambah belanja dan
jajan cucu," ujarnya.
(Pendim 0702/Purbalingga)
Komentar
Posting Komentar