Dialog Interaktif di Radio Gema Soedirman Tentang Kosep Atasi Covid-19

 

 Mungkin gambar 1 orang, duduk dan teks yang menyatakan 'LEMBAGA RADIO C NYIARAN PUBLIK LOKAL MA SOEDIRMAN Gema nedirman 96.3 FM SATU SUARA BERJUTA TELINGA RMAN.PURBAL aP'ema'


PURBALINGGA – Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Decky Zulhas, S.H., M.Han membeberkan konsep operasi dalam mengatasi Covid-19 yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Purbalingga, saat dirinya turut diundang sebagai narasumber dalam acara dialog interaktif di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Gema Soedirman 96.3 FM Jl. Raya Bojong Kelurahan Bojong, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Selasa, (29/6/2021).
 
Dandim yang hadir bersama narasumber lainnya baik dari Polres Purbalingga yang diwakili oleh Kabag Ops Kompol Pujiono, Kepala Satpol PP Purbalingga Suroto, Dinas Kesehatan yang diwakili oleh dr. Teguh Widodo dan BPBD Kabupaten Purbalingga yang diwakili oleh Muhsoni Kasi Kedaruratan dan Logistik, turut membeberkan penanganan wabah Covid-19 yang ada di Kabupaten Purbalingga yang menurutnya sama seperti operasi yang dilaksanakan pada operasi militer yaitu Operasi lawan Insurjensi (OLI).
 
"Dalam Operasi Militer OLI kita mengenal istilah strategi yang harus dilaksanakan yaitu pisah, giring, hancurkan, hal ini juga diperlukan dalam penanganan wabah Covid-19 yang saat ini masif terjadi di beberapa daerah," katanya.
 
"Penularan Covid-19 ini kita perumpamakan dengan insurjen atau pemberontak yang tidak hanya dapat dilawan hanya oleh TNI saja namun perlu turut andil berbagai pihak baik dari Dinas Kesehatan, Polri, Satpol PP dan lainnya termasuk masyarakat itu sendiri," tuturnya.
 
"Startegi "Pisah" dalam hal ini bila ada masyarakat yang terpapar Covid-19 maka harus dipisahkan dengan yang sehat agar tidak menular. Selanjutnya "Giring" dalam hal ini perlu diarahkan ke tempat isolasi maupun evakuasi ke rumah sakit maupun tempat karantina atau tempat perawatan lainnya agar fokus dalam penanganannya. Terakhir yaitu "Hancurkan", bila dalam menangani insurjensi atau pemberontak perlu dihancurkan jaringannya atau kelompok besarnya agar kekuatannya melemah namun dalam penanganan Covid ini makna hancurkan berarti pengobatan atau penanganan kepada pasien agar segera sembuh. Strategi ini sebetulnya sama dengan istilah 3T yaitu testing, tracing, treatment," paparnya.
 
Dandim juga memaparkan perlunya kedisipinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas.
 
"Perlunya kedisiplinan diri dari Masyarakat dan semua pihak dalam disiplin melaksanakan protokol kesehatan diri, seperti halnya disiplin dalam menggunaan masker tidaklah perlu harus diawasi tetapi sebisa mungkin menggunakan masker dapat menjadi gaya hidup dan keperluan," lanjutnya.
 
"Dalam militer ada istilah doktrin disiplin adalah nafasku, kita semua harus disiplin seperti nafas kita yang selalu teratur dalam memerangi Covid-19 ini," pungkasnya.
 
(Pendim 0702/Purbalingga)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babinsa Koramil 13/Rembang Jadi Irup Di MI Muhamadiyah Bodas

Pemdes Sokanegara Salurkan BLT-DD Bulan Juli 2024

Serbuan Teritorial Kodim 0702/Purbalingga