Mengenang Pahlawan Nasional dari Purbalingga A.W.Soemarmo
PURBALINGGA__Dahulu Kabupaten Purbalingga dibagi
menjadi tiga wilayah kawedanan yaitu Kawedanan Purbalingga, Bukateja dan
Bobotsari. Wedana membawahi para Camat, oleh karena itu Camat disebut sebagai
Asisten Wedana, atau pejabat yang membantu tugas Wedana.Dahulu orang menyebut
kantor kecamatan sebagai “Asistenan".
Pada sekitar tahun 1960 yang menjadi Camat di
Karangreja adalah Bapak Soemarmo. Soemarmo lahir di Desa Mipiran, Padamara,
Purbalingga. Sebuah desa di ujung barat wilayah Kabupaten Purbalingga atau di
kaki Gunung Slamet. Karena prestasinya maka beliau dipercaya untuk menjadi
camat atau Asisten Wedana di Kecamatan Karangreja. Karena jabatannya itulah
beliau terkenal dengan sebutan A.W. Soemarmo lengkapnya Asisten Wedana Soemarmo
atau Camat Soemarmo.
DI/TII adalah kependekan dari Darul Islam/Tentara
Islam Indonesia. Darul Islam (Rumah Islam) adalah sekelompok Islam di Indonesia
yang kala itu ingin mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Tentaranya disebut
Tentara Islam Indonesis (TII). Pergerakan tentara Darul Islam ini terutama di
pegunungan, maka daerah seperti di utara Bobotsari dan Karangreja Purbalingga
yang berbentuk pegunungan ini pun menjadi ajang beroperasinya tentara DI/NII.
Sasaran dan ancaman DI/TII juga dilakukan terhadap para pejabat dan kantor-kantornya. DI/TII melakukan teror dan bila perlu sampai kepada pembunuhan. Hal inilah yang terjadi pada kantor dan pejabat Asistenan/Kecamatan Karangreja. Kantor Asistenan yang pada saat itu ada di Desa Tlahab Kidul dibakar. Penghuninya yang juga pejabat Kecamatan Karangreja, Asisten Wedana Soemarmo pun dibunuh. Beliau tidak sempat melawan dan tidak mau melarikan diri. Beruntung istri beliau dan putranya yang masih kecil dapat meloloskan diri dari kepungan gerombolan DI/TII itu. Keduanya secara cerdik menyelinap dan menyusup ke tanah pekuburan Siregol, dekat rumah dinas Kecamatan, yang terkenal keramat.
Asisten Wedana Soemarmo pun gugur setelah dengan caranya mempertahankan keamanan di Kecamatan Karangreja.
A.W. Soemarmo gugur pada hari Senin Kliwon, 20 November 1961.
Sasaran dan ancaman DI/TII juga dilakukan terhadap para pejabat dan kantor-kantornya. DI/TII melakukan teror dan bila perlu sampai kepada pembunuhan. Hal inilah yang terjadi pada kantor dan pejabat Asistenan/Kecamatan Karangreja. Kantor Asistenan yang pada saat itu ada di Desa Tlahab Kidul dibakar. Penghuninya yang juga pejabat Kecamatan Karangreja, Asisten Wedana Soemarmo pun dibunuh. Beliau tidak sempat melawan dan tidak mau melarikan diri. Beruntung istri beliau dan putranya yang masih kecil dapat meloloskan diri dari kepungan gerombolan DI/TII itu. Keduanya secara cerdik menyelinap dan menyusup ke tanah pekuburan Siregol, dekat rumah dinas Kecamatan, yang terkenal keramat.
Asisten Wedana Soemarmo pun gugur setelah dengan caranya mempertahankan keamanan di Kecamatan Karangreja.
A.W. Soemarmo gugur pada hari Senin Kliwon, 20 November 1961.
Menurut Sertu Slamet Witoyo Babinsa Tlahab Kidul
Koramil 09/Karangreja Kodim 0702/Purbalingga, "Sebagai penghormatan
terhadap kegigihan dan perjuangan A.W. Sumarmo dalam mempertahankan Wilayah
Asistenan/Kecamatan Karangreja, maka nama beliau pun diabadikan sebagai nama
jalan raya di Kota Purbalingga, Jalan A.W. Soemarmo,sebuah jalan yang memanjang
dari Tugu Knalpot Purbalingga sampai dengan memasuki Desa Brobot Kecamatan
Bojongsari Purbalingga,"terangnya.
(Pendim0702/Purbalingga)
(Pendim0702/Purbalingga)
Komentar
Posting Komentar